Jakarta - Setelah meraih peringkat kedua pada Innovative Government Award (IGA) 2018, Kabupaten Padang Pariaman kembali masuk nominasi Kabupaten/Kota Terinovasi di Indonesia Tahun 2019.
Kabupaten Padang Pariaman bersama-sama 21 Kabupaten/Kota di Indonesia bersaing menempati peringkat teratas melalui presentasi di hadapan tim penilai IGA 2019, di Command Center Kementerian Dalam Negeri, Kamis (26/9).
Padang Pariaman menjadi Kabupaten dengan indeks inovasi daerah tertinggi kedua di luar Pulau Jawa setelah Kabupaten Agam, dengan total 130 inovasi yang telah dilakukan, terbagi kepada 3 kelompok kategori inovasi. Yaitu tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi bentuk lainnya.
Tahun 2018 lalu, jumlah inovasi Padang Pariaman yang diajukan hanya 75, tahun 2019 bertambah 55 lagi yang berasal dari BPBD, DinsosP3A, Disdukcapil, DPMPTP, Dinas Pertanian, Diskominfo, Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk KB, RSUD, Puskesmas, dll.
Bupati Ali Mukhni didampingi Kepala Bapelitbangda Ali Amran, Kepala Diskominfo Zahirman, Kepala Bagian Humas dan Protokol Andri Satria Masri dan Kabid Litbang Anton Saputra, mempresentasikan inovasi yang ada di Padang Pariaman di hadapan tim penilai yang berasal dari Kemenristek Dikti, LIPI, LAN, United Cities and Local Government Asia-pacific (UCLG ASPAC) dan Kemendagri.
Selain mengunggulkan inovasi yang berasal dari Disdukcapil, Ali Mukhni juga memaparkan inovasi dari BPBD seperti PAPA SADAR BANA (Padang Pariaman Siaga Darurat Bencana Alam). Inovasi itu lahir dari pemikiran bahwa Padang Pariaman sebagai daerah rawan bencana butuh perhatian khusus dalam kesiapsiagaan dan penanganannya.
Selain itu, pengembangan inovasi yang berasal dari Disdukcapil juga menjadi perhatian khusus tim penilai terutama pada inovasi SIPAKEM (Sistim Pelaporan Kelahiran dan Kematian). SIPAKEM merupakan inovasi yang mendapat apresiasi dan perhatian dari Dirjen Kependudukan Kemendagri sehingga Padang Pariaman menjadi tiga daerah percontohan di Indonesia bersama Kota Makassar dan Kota Kudus.
Primadona dari 130 inovasi Padang Pariaman adalah Rencana Pembangunan Kawasan Terpadu Tarok City. Pemaparan Tarok City ini mencuri perhatian tim penilai apalagi ketika diperlihatkan Bupati Ali Mukhni desain lengkap tiga dimensinya. Decak kagum dari tim penilai tidak dapat disembunyikan. Menurut tim penilai Kawasan Tarok City jika terwujud baru ada di Indonesia ini. "Kalau terwujud, luar biasa pak Bupati, satu kawasan ada beberapa perguruann tinggi dan lembaga diklat milik Kementerian," puji salah seorang penilai dari Kemenristek Dikti.
Mendengar pujian tersebut, Bupati yang disebut-sebut calon kuat Gubernur Sumbar itu pun menjelaskan bahwa Tarok City sudah pernah dikunjungi seorang Deputi dari Kementerian Koordinator Perekonomian dan disarankan untuk mengembangkannya menjadi Kawasan Edukasi Khusus.
"Surat Keputusan tentang Kawasan Edukasi Khusus itu sudah keluar dari Kemenko Perekonomian dan menjadi pilot proyek Kawasan Edukasi Khusus di Indonesia," sebut Ali Mukhni.
Dengan ramah, bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden itu mengundang tim penilai untuk datang berkunjung dan melihat Tarok City.
"Saya minta izin minta nomor handphone bapak ibu penilai untuk nanti saya undang datang melihat Tarok City," kata Ali Mukhni sambil menutup pemaparannya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar