Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti, minta Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman menghidupkan kembali lokomotif Mak Itam. (Photo: Yudha) |
Sawahlunto - Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti mendorong Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman mencari solusi agar lokomotif uap E 1060 ‘MAK ITAM’ dapat dioperasikan kembali. Sebab, selain kaya sejarah, ‘MAK ITAM’ juga mempunyai pesona tersendiri yang sangat menarik bagi wisatawan.
“Sekarang kita menatap ke depan, untuk Sawahlunto yang lebih baik, untuk wisata yang lebih baik. Maka MAK ITAM ini mutlak harus kita jalankan lagi, ini ikon kita, ini legenda. Maka mari bersama, dengan Dinas ini sebagai leading sektornya, kita kaji kembali kita bahas apa benar masalahnya, lalu apa solusi, bisa tidak ada terobosan yang kita lakukan sebagai solusinya,” tutur mantan Kepala Bappeda dan Sekda Sawahlunto itu di hadapan puluhan pegawai Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman, Rabu (02/01).
Saat ini, dikarenakan sejumlah kendala, ‘MAK ITAM’ memang masih diperbaiki di dipo (tempat penyimpanan lokomotif) Stasiun Kereta Api Kampung Teleng. Padahal, minat wisatawan sangat tinggi untuk melihat lokomotif uap legendaris tersebut.
Sementara, untuk mengakali hal tersebut, Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman membuat replika ‘MAK ITAM’ tersebut, yang juga dapat dijalankan menyusuri rel, dan dapat ditumpangi wisatawan, layaknya kereta api sebenarnya. Namun tentu saja, kehadiran kereta replika tersebut tidak mampu mengobati rasa penasaran pengunjung akan ‘MAK ITAM’.
Zohirin juga berpesan agar para OPD dan ASN memperbanyak curah gagasan (brainstorming) guna memperoleh ide dan gagasan segar.
“Jalankanlah saling berbagi gagasan, baik itu internal, juga antar Dinas, bahkan kalau dapat juga dengan para professional, seperti konsultan. Sehingga kita memperoleh rujukan yang lebih kaya, mendapat sudut pandang yang lebih beragam, sehingga memunculkan inovasi dan kreatifitas,” ujar Zohirin.
Dalam kesempatan itu, Zohirin bercerita bahwa ada wisatawan yang akhirnya membatalkan kunjungan ke Sawahlunto dikarenakan ‘MAK ITAM’ yang belum beroperasi.
“Jadi sangat berarti sekali ‘MAK ITAM’ ini bagi Sawahlunto, khususnya pariwisata. Maka menjadi kewajiban kita bersama untuk membuat ‘MAK ITAM’ ini kembali ‘hidup’,” tegas Ketua Muhammadiyah Sawahlunto itu.
Menjawab permintaan itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Hendri Thalib menyebut siap menindaklanjuti arahan Wawako Zohirin Sayuti tersebut.
“Sesuai arahan pak Wawako, kami akan segera bergerak. Sebelumnya kami sudah ada pengkajian juga soal ‘MAK ITAM’ ini, namun dengan instruksi khusus ini tentu akan kami intensifkan pergerakannya,” janji Thalib. (Yudha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar